Sebagai salah satu kesultanan islam tertua di nusantara, adat kesultanan tidore bersendikan agama. yaitu agama yang mengerucut pada kitabullah dan sunnahturrasulullah. oleh karena itu dalam prosesi perkawinan adat kesultanan tidore dilakukan dengan tatacara yang sangat islami, berdasarkan pada pemahaman ayat Al-quran dan Al-hadist.
Perkawinan adat kesultanan tidore diawali dari proses (masusu lahi) atau "peminangan" sampai dengan "walimatul ursy" atau "pengumuman" atau "pesta perkawinan". setelah proses masusu lahi selesai dengan persetujuan kedua belah pihak keluarga, maka menjelang hari pernikahn yang telah ditentukan, terdapat upacara upacara persiapan menjelang pernikahan sampai pada proses ijab kabul sebagaimana tersebut di bawah ini dengan catatan bahwa prosesi-prosesi ini hanya berlaku atau diadakan pada prosesi perkawinan normal.
Adapun prosesi prosesi tersebut adalah sebagai berikut :
Perkawinan adat kesultanan tidore diawali dari proses (masusu lahi) atau "peminangan" sampai dengan "walimatul ursy" atau "pengumuman" atau "pesta perkawinan". setelah proses masusu lahi selesai dengan persetujuan kedua belah pihak keluarga, maka menjelang hari pernikahn yang telah ditentukan, terdapat upacara upacara persiapan menjelang pernikahan sampai pada proses ijab kabul sebagaimana tersebut di bawah ini dengan catatan bahwa prosesi-prosesi ini hanya berlaku atau diadakan pada prosesi perkawinan normal.
Adapun prosesi prosesi tersebut adalah sebagai berikut :
- dide Guba atau gantung kelambu
- Paka Den dan Wadaka
- Uni Tua atau Malam rio-rio
- Hogo Jako
- Karo Kia ma Nonau atau prosesi penjemputan mempelai pria
- Prosesi Akad Nikah
- Prosesi Golu atau pembukaan pintu kamar mempelai perempuan
- Penyerahan Mahar (Mas Kawin)
- Simore Dun
- Oro Barakati (Ambil barakat kepada kedua orang tua mempelai)
- Siloloa
- Fou saro (menuapi kedua mempelai dengan makanan adat)
- Pesta adat
Referensi : Buku upacara adat kesultanan tidore.